Bendung Gerak Bajayu Berbiaya Rp220 M Dibangun
BENDUNG
gerak Batak, Jawa, Melayu (Bajayu) yang berada di aliran sei Padang, perbatasan
Kab. Serdang Bedagai dan kota Tebingtinggi, mulai dibangun. Bendung dengan
total pembiayaan bersifat multi year senilai Rp220 milyar itu, peletakan batu
pertamanya dilakukan Gubernur Sum. Utara Gatot Pudjo Nugroho, ST, MSi, baru-baru
ini.
Bendung
Bajayu dengan lokasi khusus bendungan seluas 45 hektar, nantinya akan mampu
mengairi lahan total seluas 7.558 hektar. Masing-masing areal Bajayu 4 ribu
hektar, Paya Lombang 1.588 hektar dan Langau seluas 2.000 hektar.
Terlihat
hadir dalam peletakan batu pertama, Wali Kota Tebingtinggi Ir.H. Umar Z
Hasibuan, MM, Bupati Sergai Ir. Sukirman, serta jajaran unsur pimpinan kota dan
kabupaten dari dua daerah bertetangga itu.
Gubsu,
Gatot Pujo Nugroho ST menjelaskan bahwa program pembangunan bendung gerak
Bajayu ini harus mengutamakan kepentingan sosial masyarakat, dimana selama
pembangunan dan setelah selesai mamfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat
khusunya Kota Tebingtinggi akan terbebas dari banjir dan Kabupaten Sergai akan
mendapatkan irigasi pengairan untuk lahan pertanian.
Untuk
ganti rugi lahan warga yang terkena pembangunan bendung gerak Bajayu di dua
daerah hendaknya diterimah oleh masyarakat yang memang lahannya terkena, pihak
yang menanggani hal itu segera membayarkan ganti rugi,”terang Gatot.
Gatot
meminta kepada masyarakat agar mendukung program pembangunan bendung gerak
Bajayu yang menelan biaya Rp220 miliar agar berjalan sukses dan selesai tepat
waktunya yaitu Juli 2017. “Kita berharap pembangunan ini akan segera selesai
dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat dua daerah yaitu
Tebingtinggi dan Serdang Bedagai,”pinta Gatot.
Wali
Kota Tebingtinggi, Ir H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM, memaparkan bahwa masyarakat kota
Tebingtinggi bersyukur pelaksanaan pembangunan dam gerak Bajayu sudah berjalan,
hal ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kota Tebingtinggi karena
nantinya bendung gerak Bajayu adalah bangunan multi fungsi seperti penyedia air
baku untuk kebutuhan air bersih, mengairi irigasi daerah pertanian di wilayah
Sergai, Tebingtinggi akan terbebas banjir pada tahun 2017 dan sebagai daerah
wisata dan penelitian bagian pendidikan.
“Pihak
pelaksana yang dipercaya terutama Kepala BWS Sumut II Direktorat Sumber
Daya Air untuk membayarkan ganti rugi lahan warga dengan tidak ada potongan
satu rupiahpun,”terang Umar.
Menurut
Umar, masyarakat Kota Tebingtinggi akan mendukung pelaksanaan pembangunan
bendung gerak Bajayu tersebut hingga selesai nantinya , karena Tebingtinggi
kedepan juga akan memberikan isentive kepada para petani yang mempertahanakan
lahan pertaniannya dari pembangunan-pembangunan perumahan, begitu juga untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat perkotaan, Pemko Tebingtinggi menjalankan program
urban farming.
Kepala
BWS Sumut II, Pardomuan Gultom, M. Eng, menjelaskan bahwa sebelumnya inilah
kerja keras dari Pemko Tebingtinggi yang mendobrak pihak BWS Sumut II untuk
melihat kondisi Kota Tebingtinggi akibat Sei Padang yang menimbulkan banjir
setiap tahun hingga lebih dari sepuluh kali. “Kita apresiatif atas kegigihan
Wali Kota dan warga kota Tebingtinggi terhadap bendungan ini,” tandas
Pardomuan. @
Post a Comment for "Bendung Gerak Bajayu Berbiaya Rp220 M Dibangun"