----iklan---- Teknik Bedah Umbut, Pisang Bisa Dipanen Lebih Cepat - JEJAK KHALIK
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teknik Bedah Umbut, Pisang Bisa Dipanen Lebih Cepat


Uji sederhana sebagai bentuk kreatifitas, ternyata bisa bermanfaat besar. Berangkat dari pemikiran dasar, ibu hamil saat ini bisa melahirkan melalui pembedahan selain melahirkan normal, D.A Kasiran, 71, warga Dsn. I, Nagori Panduman, Kab. Simalungun, mencoba teknik pembedahan itu, terhadap pohon pisang.

Teknik bedah batang pisang itu, ternyata menghasilkan sebuah penemuan yang menarik. Dengan cara itu, pisang akan mengalami masa panen lebih cepat dari keadaan normalnya. Bahkan, jika dikembangkan ada kemungkinan kualitas buah pisang akan semakin baik.

Mengikuti langkahnya, Rabu (11/8), ke ladang tempat pria sepuh itu, melakukan penelitian terhadap pohon pisang, sepeda motor kami harus menaiki perbukitan dengan popohonan rambung. Di lokasi perladangan itu, ternyata ada sejumlah pohon pisang yang telah dibedah Kasiran. Hasilnya, memang membuat kita tersenyum.

Betapa tidak, beberapa pohon pisang Banten, Barangan dan pisang Raja yang jadi objek penelitiannya, memperlihatkan pertumbuhan yang lain dari biasanya. Tandan pohon pisang, tumbuh ditengah batang pohon. Pertumbuhannya juga normal dan tak ada kelainan. Hanya saja, beberapa di antaranya sempat roboh, karena beberapa hari sebelumnya dihantam puting beliung.

Pohon pisang “aneh” itu, punya beberapa kelebihan, kata Kasiran. Pertama, masa panennya lebih cepat dari normal. Untuk jenis pisang Banten, usia normalnya mencapai 10 bulan. Tapi dengan teknik bedah batang itu, sudah bisa dipanen pada usia delapan bulan. Sedangkan pisang jenis lain, yang normalnya 12 bulan, bisa dipanen pada usia 10 bulan.

Kedua, batang pohon pisang jadi lebih kuat dari hantaman angin, karena pertumbuhan tandan pisang bisa disetting, berlawanan arah dengan posisi runduk batang. Ketiga, Buah yang dipanen lebih mudah dan tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan hingga waktu tertentu, sesuai daur hidup pohon pisang. Keempat, kualitas buah pisang bisa ditingkatkan, jika penelitian ini diteruskan. Misalnya, besar buah, rasa buah maupun data tahan buah memungkinkan diperbaiki. “Semua itu sedang saya upaya pengembangannya ke depan,” ujar Kasiran, mantan karyawan PT Perkebunan Lonsum itu.

Menurut Kasiran, ke depan tingkat kebutuhan terhadap pangan sebagai konsumsi dasar manusia, akan terus meningkat. Sehingga upaya-upaya untuk melakukan pengembangan terhadap berbagai tumbuhan pangan, harus dilakukan. Salah satu, upaya penelitian yang saat ini getol dilakukan, adalah bagaimana agar tanaman umbut-umbutan dan buahan bisa dipanen dengan cepat. Hal itu dilakukan guna menutupi tingkat permintaan yang terus meningkat setiap saat. “Kalau negara melakukan penelitian padi, saya mencoba untuk pohon pisang dan berhasil mengurangi jarak panen,” kata dia, sambil tersenyum.

Diungkapkan, penemuan bedah umbut pisang itu dilakukan dalam lima kali uji coba yang berlangsung selama satu tahun. Selama lima kali uji coba itu, terjadi proses trial and error yang berujung pada penemuan sederhana itu. Teknik bedah umbut itu sangat sederhana, tapi harus dilakukan dengan tingkat kesabaran psikologis yang tinggi. “Kalau kita tak sabar dalam mencobanya, biasanya gagal,” ujar kakek dari sejumlah cucu itu.

Sederhananya, terang Kasiran, pohon pisang yang telah berumur beberapa bulan, batangnya dibedah sepanjang 100 Cm. Proses selanjutnya, umbut pohon pisang yang berada di dalam batang dikeluarkan dengan teknik tertentu. Setelah umbut dikeluarkan dari batangnya, maka dilakukan berbagai teknik pemeliharaan. Dalam jangka waktu tertentu, di ujung umbut pisang yang keluar itu tumbuh jantung psang dan berkembang menjadi tandan pisang.

Diakui, hasil penelitiannya itu sudah menarik perhatian Kepala Nagori Panduman. Bukti penelitian itu, telah diambil dan mengatakan akan segera melaporkannya ke Dinas Pertanian untuk segera dilakukan pengembangan teknik itu. “Saya berharap penemuan ini akan besar manfaatnya bagi perbaikan kualitas pisang di negeri kita,” harap Kasiran.

Namun, Kasiran juga tidak menampik jika hasil penelitiannya terhadap isang itu, sangat rentan dari upaya plagiat. Dia, mengaku sama sekali tidak tahu bagaimana mengurus Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dimilikinya saat ini. “Entah saya tak tahu bagaimana caranya. Saya memamng khawatir itu,” ucap Kasiran.

Saat ini, Kasiran juga tengah melakukan penelitian untuk meningkatkan rasa beberapa jenis pohon, diantaranya duku dan langsat serta kualitas getah tanaman karet. Penelitian itu sedang dalam proses dan dia yakin akan berhasil. “Saya terobsesi, jika nantinya berhasil, orang akan bilang duku dan langsat Panduman sangat manis dan lembut,” sebut kakek yang masih terlihat sehat di usianya yang sepuh itu.

Satu lagi aset bangsa yang perlu mendapat perhatian dari Pemkab Simalungun, Jika tidak, kelak hasil penemuan itu akan diambil alih orang lain dan kita cuma bisa gigit jari. Atau hilang ditelan masa sebelum bisa memberi manfaat besar bagi manusia. Wallahu a’almu bi ash shawab.

TEMUAN BARU : Kasiran bersama salah sat pohon yang dijadikan objek penelitiannya. Salah satu kenggulannya, bisa dipanen lebih cepat dari normalnya. Foto direkam, Rabu (11/8).

Post a Comment for "Teknik Bedah Umbut, Pisang Bisa Dipanen Lebih Cepat"