Balai Benih Ikan T.Tinggi: Membangun Potensi Perikanan Darat, Melalui Benih Gratis
Mungkin masih sedikit yang tahu lokasi Balai Benih Ikan milik Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi, karena letaknya memang disudut kota. BBI -begitu sebutannya- terletak di Kel. Pinang Mancung, Kec. Bajenis, berdiri di atas areal eks persawahan seluas 2 Ha lebih. Mememiliki laboratorium penelitian ikan darat, bak pemijahan ikan sebanyak 29 unit serta rumah tinggal pengelola dan penjaga.
BBI yang saat ini masih ditangani Dinas Pertanian dibawah Bidang Perikanan, merupakan gagasan Walikota Ir.H. Abdul Hafiz Hasibuan, diawal kepemimpinannya. Obsesi Hafiz kala itu, meski Tebingtinggi memiliki lahan pertanian dan perikanan yang sempit, bukan tidak mungkin sektor itu kelak bisa menjadi salah satu andalan perekonomian kota di masa depan. Obsesi itu diwujudkan dalam bentuk pembangunan BBI yang diharapkan mampu menjadi penyuplai benih ikan berkualitas ke berbagai daerah.
Kini, meski masih tertatih mencari bentuk pengelolaan yang pas, keberadaan BBI mulai mendapat perhatian luas berbagai kalangan. BBI yang saat ini dinakhodai Arianto Sianturi, menjadi tempat bergantung warga yang ingin mendapatkan benih ikan gratis. Warga Tebingtinggi yang berkeinginan mendapatkan benih ikan, mulai dari ikan nila, patin, lele dan mujair, bisa datang ke sana. “Saat ini, kita bisa menyuplai bibit ikan gratis 3.000 ekor per bulan, khususnya nila dan lele,” ungkap Arianto.
Kebijakan pemberian benih ikan gratis itu, kata Kadis Pertanian Ir.H.Syafruddin Nasution, Rabu (26/5), dilakukan untuk membangun kesadaran dikalangan masyarakat, akan potensi ekonomi perikanan darat. Menurut dia, selama ini masyarakat belum menyadari betapa ikan darat menjadi salah satu nilai tambah ekonomi rumah tangga jika dikelola secara serius. “Cukup dengan kolam beberapa meter saja dibelakang rumah masyarakat bisa memelihara ikan,” ujar lulusan Fak. Pertanian USU itu. Menyadari hal demikian, pihaknya berupaya membangun kesadaran masyarakat melalui kebijakan pengadaan benih ikan secara gratis. Pengadaan benih ikan gratis itu, dibiayai APBD Kota Tebingtinggi setiap tahunnya.
Hasilnya, saat ini mulai tumbuh kesadaran itu, karena setiap hari ada saja warga yang mengajukan permohonan mendapatkan benih ikan gratis itu. “Tapi tentu saja dengan memenuhi beberapa persyaratan,” tegas dia. BBI juga, kata dia, saat ini sudah menjadi perhatian sejumlah lembaga perikanan darat, misalnya Balai Budidaya Air Tawar Prov. Jambi, atau Balai Karantina Provsu serta beberagai lembaga lain. Dengan lembaga-lembaga itu, sudah ada koimtmen kerjasama, kata dia.
Sejumlah kebijakan untuk memasyarakatkan perikanan darat, juga mulai ditempuh BBI, diantaranya, melakukan penyebaran benih ikan di sejumlah sungai yang ada di kota itu, menggandeng instansi dan warga masyarakat. Langkah demikian, bisa jadi kontroversial, karena dinilai sia-sia. Akan tetapi, menurut penilaian Arianto Sitorus, penyebaran benih ikan di sungai, ke depan akan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara tidak langsung.
Ditegaskan, dengan penyebaran benih ikan ke aliran sungai, dalam jangka beberapa bulan ke depan, akan menjadi potensi ekonomi bagi warga yang hobi memancing atau menjala di sungai. Disamping, terjaganya habitat sungai dari pencemaran. Dia, menyontohkan, hasil penelitian dari penyebaran benih ikan yang dilakukan Dinas Pertanian Prov. Jambi di sungai Batanghari. “Ada hasil signifikan meningkatnya perekonomian masyarakat dari kegiatan memancing di sungai itu,” aku Kabid Perikanan Distan itu.
Hanya saja, kata alumni Fak. Pertanian UMA Medan itu, perlu sejak awal dibangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan tindakan perusakan terhadap perairan sungai, misalnya meracun, menyetrom maupun membuang limbah ke aliran sungai. Menurut dia, membangun kesadaran itu memang sulit, tapi jika hal itu dicoba, diyakini ada korelasi, tumbuhnya kesadaran masyarakat memelihara sungai dengan keberadaan ikan di perairan itu. Disamping membuat payung hukum dalam bentuk Perda maupun peraturan walikota.
Ke depan, BBI juga tengah melakukan upaya pelestarian ikan sungai dan rawa yang saat ini tengah menghadapi kepunahan, akibat berbagai hal. Banyak jenis ikan sungai yang dulunya beragam, ujar dia, kini sudah hampir punah dan sulit ditemukan. Misalnya, ikan Sibarau, Jurung, Baung, Paitan, Cencen, Siluang, Sepat, Telan, Belut dan Betik, disamping berbagai jenis udang-udangan yang keberadaannya sulit ditemukan. “Jenis ikan dan udang sungai itu, potensial untuk dikembangkan kembali,” kata dia. Atas dasar itu, Arianto juga meminta warga, dengan kerelaan hati bisa mengirimkan jenis ikan itu ke BBI untuk bahan penelitian.
Alasan upaya pelestarian ikan sungai, kata Arianto, umumnya setiap sungai memiliki jenis ikan spesifik yang tak ada di sungai lain. Misalnya, sungai Bahilang dan Padang, memiliki ikan Sibarau yang dinilai unik. Keunikan itu, jika dikembangkan akan menjadi potensi yang bakal menghasilkan nilai tambah. Demikian pula dengan jenis udang-udangan, seperti udang galah, udang bambu dan udang rumput. Jenis udang-udang ini, dulunya, aku Arianto, banyak terdapat di kedua sungai itu. Tapi kini keberadaannya mulai punah. “Sudah menjadi tugas BBI untuk mengembalikan keberadaan habitatnya,” harap dia.
Hanya saja, BBI saat ini memiliki sejumlah keterbatasan dalam rangka mewujudkan cita-cita menjadi centre pengembangan perikanan darat. Saat ini, dengan kekuatan lima personil, BBI hanya memiliki tiga tenaga ahli. Bahkan, dua diantaranya merupakan sarjana lulusan perikanan laut. “Ke depan kita berharap, BBI ini akan mendapatkan tenaga perikanan tambahan agar makin berdaya guna,” tandas Kadis Pertanian Ir.Syafruddin Nasution.
Keberadaan BBI pantas mendapat dukungan penuh. Karena dari sana ada harapan terbangun ekonomi warga berbasis perikanan darat selain munculnya kesadaran pelestarian lingkungan melalui pengembang biakan kembali jenis-jenis habitat sungai yang telah hampir punah. BBI memang pantas didukung penuh oleh Pemko Tebingtinggi. Semoga saja.
BAK PEMIJAHAN : Balai Benin Ikan Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi mulai menjadi tumpuan pengembangan ekonomi warga, melalui potensi perikanan darat. Potensi ekonomi itu diawali dengan pengadaan benih ikan gratis. Salah satu bak pemijahan ikan di BBI yang ditinjau Kadis Pertanian Ir. Syafruddin Nasution, Rabu (26/5).
4 comments for "Balai Benih Ikan T.Tinggi: Membangun Potensi Perikanan Darat, Melalui Benih Gratis"
kalau kita mau magang di situ bisa gak ya pak ,
dari mahasiswa usu jurusan manajemen sumberdaya perairan.
saya yang bernama : septiawin obaja siregar
kecamatan: tebing tinggi kota
kelurahan : rambung
saya mau tanya.
apa saja syaratnya untuk mendapatkan bibit ikan gratis bagi masyarakat bentuk perorangan . ??
terimakasih