Masjid Keling T.Tinggi, Berusia Hampir Seabad Dipugar Lagi
ADA SALAH
satu masjid tua di kota Tebingtinggi yang sering luput dari perhatian
masyarakat, terutama sejarah keberadaan masjid itu. Masjid itu dulunya
merupakan rumah ibadah atau pura umat Hindu. Dibangun oleh warga India yang
dulu bekerja sebagai buruh kontrak di berbagai perkebunan sekitar Tebingtinggi.
Diperkirakan pembangunan pura Hindu itu seusia dengan rumah
ibadah Sikh, yakni Sikh Gurdwara yang terletak di Jalan Imam Bonjol, sekira
1916. Pura Hindu itu, tepat berada di persimpangan tiga antara Jalan A. Yani dengan
Jalan Sakti Lubis. Umat Islam dulunya menamakan rumah ibadah yang belakangan
diberikan kepada warga Islam keturunan Malabar itu dengan nama ‘Masjid Keling.’
Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik SH didampingi
Wakapolres Tebingtinggi Kompol Zahrie, Ketua Kadin HM Daniel Sultan SE dan
Kakan Kemenag Kota Tebingtinggi Drs HM Hasbie melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Mukhlis,
Jumat (7/3/2013) di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Pasar Baru Kecamatan
Tebingtinggi Kota.
Acara peletakan batu pertama Masjid Al-Mukhlis
atau yang lebih dikenal dengan ‘Mesjid Keling’ itu berlangsung cukup sederhana
namun penuh khidmat diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Al
Ustadz Drs Zulkarnain (Kepala KUA Kecamatan Rambutan) serta penyampaian sejarah
singkat seputar keberadaan Mesjid yang penuh histori oleh Ketua BKM Al Mukhlis
Muhammad Iqbal dan Ketua Panitia Pembangunan Muhammad Abbas.
Disebutkan bahwa Mesjid Al Mukhlis yang usianya hampir satu abad
itu pertama kali diwakafkan tahun 1920 dari Bapak Kuti Kaka kepada warga Indonesia
keturunan India Muslim untuk tampt ibadah umat Islam India. Belakangan,
disponsori oleh ‘Kapitan Keling’ masjid itu kemudian dibuka untuk dipergunakan
seluruh masyarakat dan jemaah warga sekitarnya. Bentk masjid itu pertama kali,
hanya bangunan dengan satu ruang mihrab. Bangunan itu kemudian bertahan hingga
1950.
“Pada tahun 1950 mesjid yang biasa disebut dengan panggilan
Mesjid Keling ini secara resmi menjadi ‘Mesjid Al Mukhlis’ dan dipugar oleh
Muhammad Bava yang duduk sebagai nazir beserta warga keturunan India Muslim dan
Arab, sedangkan Lurah Rahmad waktu itu merangkap sebagai Imam mesjid”, papar M.
Iqbal, anak dari Muhammad Bava. Selanjutnya, pada tahun 1980, masjid itu
kembali mengalami renovasi, di mana bangunan awal ditambah dengan teras masjid
dan kamar mandi.
Komplek Masjid Keling sebenarnya memiliki lahan luas, terdiri
atas masjid dan dua bangunan rumah toko yang disewakan sebagai tempat usaha.
Belakangan untuk perluasan masjid, lahan itu dipergunakan dengan memberikan
dana tali asih kepada warga yang selama ini menempati bangunan di sebelah
masjid.
Ditambahkan Ketua Panitia Pembangunan Mesjid Al Mukhlis Muhammad
Abbas, bahwa pelaksanaan renovasi total pembangunan mesjid diatas areal lahan
seluas 310 meter persegi itu rencananya akan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5
miliar yang diharapkan berasal dari para donator kaum muslimin dan muslimat
serta para pengusaha India Muslim dan Arab. “Untuk dana awal telah terkumpul
sekitar Rp 350 juta, Insya Allah pembangunannya akan berjalan lancar”, ujar
Abbas, pengusaha Restoran India di kota Tebingtinggi.
Sebelumnya, Wakil Walikota Tebingtinggi H Irham Taufik
mengatakan, Pemko Tebingtinggi sangat mendukung pembangunan Mesjid Al Mukhlis
dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat. “Usai pembangunan nanti
diharapkan program mengaji usai sholat maghrib yang merupakan program Walikota
Tebingtinggi diaktifkan kembali karena sangat bermanfaat bagi anak muda dan
generasi penerus kita”, katanya.
Irham Taufik juga berharap agar pembangunan mesjid nantinya juga
dibarengi dengan membangun rohani kaum muslimin, “Usai pembangunan nanti, mari
kita makmurkan mesjid ini, jangan hanya imam muazin dan makmum saja yang sholat
didalamnya. Jangan mesjid cantik tapi sunyi dari jemaah”, pesan Irham Taufik.
Dari pantauan, pembangunan masjid ini hingga Januari 2015 sudah
berlangsung sekira 70 persen. Bangunan dengan dua lantai itu, diharapkan akan
selesai pada kahir 2015. Di mana lantai atas akan digunakan sebagai tempat
ibadah. Sedangkan ruang bawah akan menjadi tempat pendidikan dan syiar Islam
serta pelatarannya akan menjadi areal parkir. Bagi masyarakat yang ingin
berinfak dipersilahkan untuk menyampaikannya ke pelaksana di sekretaiar
Restoran India Jalan A. Yani, Kel. Pasar Baru, Kota Tebingtinggi. A. Khalik
Post a Comment for "Masjid Keling T.Tinggi, Berusia Hampir Seabad Dipugar Lagi"