----iklan---- Dari Workshop Renstra Pendidikan T.Tinggi; Memadukan Imtaq, Kualitas dan Peduli Lingkungan - JEJAK KHALIK
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dari Workshop Renstra Pendidikan T.Tinggi; Memadukan Imtaq, Kualitas dan Peduli Lingkungan




‘Visi adalah awal dari sebuah keberhasilan.’ Begitu kalimat yang tertulis dalam sebuah iklan. Kalimat itu bisa dipahami, karena tanpa visi yang jelas sebuah program diperkirakan akan berjalan tanpa arah yang jelas. Namun, untuk mendapatkan visi yang baik, bukan pekerjaan gampang. Dibutuhkan banyak kepala untuk mendapatkan ide-ide segar yang mumpuni, meski seringkali kalimat sebuah visi itu hanya berupa ungkap singkat dalam beberapa kata.

Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi dibantu DBE I USAID, misalnya harus melakukan workshop karantina selama dua kali pertemuan, masing-masing empat hari untuk menghasilkan rancangan Renstra Pendidikan Kota Tebingtinggi 2010-2015. Pertemuan I dilaksanakan 28-31 Oktober 2009 di Hotel Niagara Parapat dan pertemuan II dilaksanakan 09-12 Desember 2009 di Hotel Siantar Parapat. Itu menunjukkan betapa untuk mendapatkan visi yang baik membutuhkan waktu lama dan keseriusan dalam penggarapannya.

Tak kurang dari 14 petinggi Dinas Pendidikan kota Tebingtinggi, mulai dari Kadis, Kadubdis, Kasi hingga pengawas sekolah setiap jenjang pendidikan dibantu satu orang dari Dewan Pendidikan, harus berpikir keras. Mereka merumuskan visi, misi, tujuan dan program serta sasaran pendidikan Kota Tebingtinggi, lima tahun ke depan. Perdebatan pun berlangsung alot, bahkan tak jarang benturan muncul ketika terjadi perbedaan antara pemikiran berlatar ideologis dan pemikiran berlatar teknis. Syukur saja, spesialis DBE 1 USAID Dolly Hutapea, terlatih untuk memadukan pikiran yang saling kontradiktif dan tercecer di antara peserta. Sehingga hasil akhirnya demikian menggembirakan.

Workshop karantina sesi pertama dimulai dengan pembuatan visi. Tiga kelompok yang dibagi, masing-masing menelurkan pikirannya. Setelah perdebatan alot berlangsung selama setengah hari, diputuskan kalimat visi pendidikan Kota Tebingtinggi 2010-2015 adalah; “Terwujudnya Pendidikan Masyarakat Kota Tebingtinggi yang bertaqwa, berkualitas, mandiri dan berdaya saing.” Kalimat itu merupakan akomodasi dari pandangan tiga kelompok peserta workshop. Namun, pada pertemuan kedua, kalimat itu direvisi, setelah Kadis Pendidikan Drs. Pardamean Siregar, MAP dalam sebuah forum mendapat masukan dari sejumlah pakar. Disepakati pada workshop kedua, kalimat visi pendidikan menjadi; “Terwujudnya Pendidikan Masyarakat Kota Tebingtinggi yang Bertaqwa dan Berdaya Saing.’

Sebagai catatan, peletakan kata taqwa dalam kalimat visi berlangsung alot, karena mendapat tantangan keras kelompok I. Sedangkan kelompok tiga kukuh mempertahankan kata itu. Kelompok III, yakni Wakil Ketua Dewan Pendidikan Drs. Abdul Khalik, MAP, Ka PMPTK Drs. Jumpa Ukur Sembiring, Ka. PLS Drs. Kamaluddin Daulay serta pengawas SD Frafdasari Rambe, SPd, harus bersitegang urat dengan kelompok I dengan personil Ka. Pembinaan SMP, SMA dan SMK Drs. Jonner Sitinjak, Ka. Informasi Manajemen Pendidikan Drs. Cirus Sitanggang, Kasi Tenaga Pendidikan Nilce Kaloeti, S.Sos, MPd dan Pengawas Sekolah SMA Drs. Mindo Siregar. Meski demikian, perdebatan soal kata itu, tetap dalam koridor intelektual. Pada akhirnya, kata taqwa bisa masuk dalam kalimat visi.

Dari visi itu, sejumlah misi pendidikan pun ditentukan pula. Ketiga kelompok kembali bekerja. Mereka memikirkan sejumlah misi yang akan diemban di era 2010-2015. Diperoleh tujuh misi yang harus dilaksanakan Dinas Pendidikan nantinya. Ketujuh misi itu juga merupakan akomodasi dari tiga kelompok yang ada, meski diperoleh melalui perdebatan panjang.

Ketujuh misi pendidikan itu, yakni pertama, meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan iman dan taqwa. Kedua, meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan yang mandiri sesuai jenjang pendidikan. Ketiga, meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan anak usia dan dini dan kejuruan. Keempat, meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Kelima, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Keenam, meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan; dan Ketujuh, meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

Di hari terakhir workshop pertama itu, berhasil dirumuskan 17 tujuan dari visi dan misi itu. Ke 17 tujuan itu merupakan proses berpikir yang dilakukan ketiga kelompok dengan pembagian tugas untuk setiap kelompok. Kelompok I mendapat tugas memikirkan tujuan dari misi 2 dan 4. Kelompok II memikirkan tujuan dari visi 3 dan 6. Sedangkan kelompok III mendapat tugas memikirkan tujuan dari misi 1, 5 dan 7.

Tujuan yang berhasil dirumuskan, meliputi misi I dengan tujuan, 1, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pengawas sekolah mengintegrasikan Imtaq ke dalam setiap mata pelajaran.2. meningkatkan kompetensi peserta didik menerapkan Imtaq dalam kehidupan sehari-hari. Misi II, dengan tujuan 1.meningkatkan nilai rata-rata ujian pada jenajng SD, SMP, SMA dan SMK. 2. meningkatak rata-rata perolehan nilai peserta seleksi SD unggulan.3. meningkatkan jumlah lulusan setiap jenjang pendidikan yang diterima di sekolah unggulan. 4. meningkatkan jumlah lulusan SMA yang diterima di PTN dan jumla lulusan SMK yang diterima di DU/DI dan beriwirausaha.

Kemudian visi III dengan tujuan, 1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas untuk pendidikan PAUD dan kejuruan. Tujuan dari visi IV, 1.Menuntaskan jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi S1/DIV, dan 2. Meningkatkan jumlah tenaga pendidik dan pengawas sekolah yang profesional. 3. Meningkatkan komptensi tenaga kependidikan. Selanjutnya visi V dengan tujuan, 1. Melengkapi, memelihara dan memperbaiki sarana pendidikan di setiap jenjang pendidikan. 2. Mengupayakan penataan sarana dan prasarana pendidikan, berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk meminimalisir musibah alam.

Visi VI dengan tujuan, 1. Penguatan tata kelola penyelenggaraan pendidikan. Visi VII dengan tujuan, 1. Mengoptimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah di semua jenjang pendidikan. 2. Mendrong masyarakat menumbuh kembangkan pendidikan formal dan non formal. 3. Meningkatkan kepedulian masyarakat pentingnya pendidikan anak.

Waktu empat hari pada sesi pertama workshop, ternyata tak cukup untuk menuntaskan kalimat visi dan misi. Pertemuan pertama itu, menyisakan sejumlah catatan yang harus dituntaskan. Pada pembahasan tujuan, perdebatan tajam terjadi pada visi V, di mana persoalan tata ruang dan lingkungan sekolah menjadi fokus pembahasan. Pembahasan terhadap misi V dan tujuannya sampai pada tahap pemahaman betapa selama ini manajemen pendidikan Kota Tebingtinggi, sama sekali tidak memperhatikan dampak musibah alam dalam bentuk banjir yang telah merugikan pendidikan. “ Ke depan sarana pendidikan di kota itu, harus memperhatikan tata ruang sarana pendidikan,” kata penggagas ide itu Drs. Abdul Khalik, MAP.

Terkait dengan itu, dalam sesi workshop kedua, diputuskan pula perlunya dibangun program pendidikan dengan pendekatan ‘green school’ alias sekolah hijau. Program itu, memutuskan bahwa setiap sekolah harus menanam dan memelihara 10 pohon per tahun. Melalui program itu, nantinya seluruh sekolah di Kota Tebingtinggi akan mampu menanam dan memelihara 1.340 pohon per tahun. Sehingga dalam tempo lima tahun ke depan, akan ada 13.400 pohon yang ditanam dan dipelihara dalam program green school itu.

Workshop sesi kedua itu juga tak menyelesaikan pembuatan Renstra Pendidikan Kota Tebingtinggi 2010-2015. Namun, semua peserta sepakat, bahwa hasil dari pertemuan itu telah mampu memadukan nilai-nilai spiritual, profesional dan eco education yang sangat berguna bagi generasi muda kota itu nantinya. Penuntasan inti Rentstra dalam bentuk visi, misi, tujuan dan program berhasil dirumuskan dengan keberhasilan sekira 85 persen. Sedangakn 15 persen dari sisa naskah kerja itu akan ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan dan DBE 1 USAID. Pekerjaan itu meski melelahkan, tapi membuat puas semua peserta, karena lima tahun ke depan pendidikan Kota Tebingtinggi akan memiliki pijakan kinerja yang jelas.

Post a Comment for "Dari Workshop Renstra Pendidikan T.Tinggi; Memadukan Imtaq, Kualitas dan Peduli Lingkungan"