Penderita HIV/AIDS T.Tinggi Meningkat 80%, Umumnya Tertular Dari Suntikan
PENDERITA penyakit pelemahan kekebalan tubuh alias human
imunodefisiensi virus (HIV) yang menyebabkan penyakit acquired imunodificiency
syndrome (AIDS) di kota Tebingtinggi, hingga akhir Januari 2015, meningkat 80%
dibanding 2014. Sebagian besar korban tertular akibat jarum suntik tajam
(pecandu Narkoba) maupun suntik tumpul (hubungan kelamin).
Hal
itu ditegaskan Kepala RSUD dr.H. Kumpulan Pane, dr. H. Nanang F. Aulia, Sp.PK,
Rabu (4/2), saat rapat dengar pendapat dengan DPRD kota Tebingtinggi, di ruang
komisi. RDP itu dipimpin Ketua Komisi A Hendra Gunawan, SE, dihadiri lima
anggota Dewan, yakni Asnawi Mangkualam, SHI, Zulfahmi, SE, M. Syahril, SPd.I
dan Muliadi.
Lebih
rinci, Nanang menerangkan, dari hasil pemeriksaan di RSUD hingga awal Februari
2015, terdeteksi 33 penderita HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya
warga kota Tebingtinggi, 18 lainnya warga luar kota, yakni Sergai, Batubara,
Simalungun dan Asahan. Bahkan, dari jumlah itu dua diantaranya merupakan bayi
yang terkontaminasi dari ibunya. Untuk kota Tebingtinggi tujuh penderita
perempuan dan delapan lainnya pria.
Selanjutnya
Nanang menambahkan, angka hingga Februari 2015 itu merupakan peningkatan luar
biasa penderita HIV/AIDS jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014
terdata 41 penderita HIV/AIDS, di mana 21 orang diantaranya warga dalam kota
dan 20 warga luar kota. Dari jumlah itu penderita dalam kota itu, 11
perempuan dan 10 pria. “Jika melihat kecenderungan ini, peningkatan
penderita HIV/AIDS di Tebingtinggi meningkat sangat pesat,” tegas dokter
spesialis patologi klinis itu.
Bahkan,
tambah Nanang, jika dibanding 2013, jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata di
RSUD hanya delapan orang saja. Ditegaskan, seluruh data itu, khusus di RSUD
kota Tebingtinggi saja dan tidak pada RSU lainnya. “Sebanyak 50 persen dari
penderita tertular karena jarum suntik tajam dan suntik tumpul,” tegas Nanang
memberikan kiasan.
Sementara
itu, data lain yang dilansir anggota Dewan Muliadi, mengutip pernyataan salah
satu LSM, terdapat 11 siswa SMA yang terindikasi ditulari HIV/AIDS. “Saya
mendapatkan keterangan ini dari aktifits LSM,” tegas Muliadi. Jika hal itu
benar, maka kecenderungan ini sangat mengkhawatirkan, kata Muliadi. Namun, dr.
Nanang F. Aulia, Sp.PK, mengatakan dari datanya belum ada siswa yang
teridentifikasi, tapi umumnya usia produktif di atas 20 tahun.
Terkait
itu, Ketua Komisi A DPRD Hendra Gunawan, SE, menegaskan ada korelasi antara
merebaknya peredaran Narkoba di kota Tebingtinggi dengan kecenderungan
peningkatan drastis penderita HIV/AIDS. “Nanti kita akan lakukan RDP dengan RSU
lain untuk melihat kecenderungan ini. Jika datanya menunjukkan peningkatan,
kita minta Pemko Tebingtinggi melakukan langkah-langkah pencegahan,” tandas
dia.
Siswa SMP Terindikasi Narkoba
Bersamaan
itu, satu dari 24 siswa SMP di kota Tebingtinggi ternyata terindikasi
mengonsumsi Narkoba. Hal itu diketahui setelah dilakukan tes mendadak oleh
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, terhadap SMPN 8 kota
Tebingtinggi, Selasa (2/2).
Pemeriksaan
urin mendadak itu membuat pihak sekolah dan siswa SMPN itu terkejut, namun
mereka terpaksa melakukan tes. Dengan
sigap sejumlah petugas dari BNNP dan petugas dari RSUD dan Dinas Kesehatan
menggilir siswa untuk diabil urin mereka di kamar mandi. Hasilnya, dari 24
siswa yang diperiksa, terdapat satu siswa yang positif menggunakan narkoba
jenis shabu.
Siswa
yang terindikasi itu langsung mendapat bimbingan, kemudian mengakui telah
memakai narkoba. Pihak sekolah, oleh BNNP diminta agar segera melakukan
langkah-langkah merehabilitasi siswa pengguna narkoba itu. Hal itu, diakui
Kabid Dayatama BNNP AKPB Drs. Shafwan Khayat, M.Hum, bahwa seorang siswa yang
diperiksa mengakui menggunakan shabu.
“Hasil
tes ini jadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya orang tua agar selalu
mengawasi pergaulan anak-anaknya di luar,” ujar Khayat. Dikatakan, kasus
pengguna narkoba itu juga merupakan fenomena gunung es, di mana jika ada
diketahui satu orang pengguna, artinya ada potensi 100 riu orang yang memakai. Khalik
Post a Comment for "Penderita HIV/AIDS T.Tinggi Meningkat 80%, Umumnya Tertular Dari Suntikan"