Wisata Murah dan Meriah, Datanglah Ke Tebingtinggi !
Tapi
beberapa tahun belakangan, seiring dengan terjadinya pemekaran wilayah di
sekitar kota Tebingtinggi, yakni pemekaran Kab. Serdang Bedagai, Kab Batubara
dan tak lama lagi akan hadir Kab. Simalungun Hataran, pariwisata di wilayah
pemekaran itu mulai menggeliat. Itu berarti ada peluang, kota Tebingtinggi
bakal kecipratan. Kini beberapa hotel dan penginapan mulai tumbuh di kota
Tebingtinggi. Itu menunjukkan adanya naluri pengusaha melihat peluang dunia
pariwisata mulai menggeliat di sekitar kota Tebingtinggi.
Laporan
kali ini mencoba untuk menginformasikan sejumlah kawasan wisata murah di
sekitar kota Tebingtinggi, juga termasuk beberapa kawasan wisata yang ada di
dalam kota disertai dengan wisata kulinernya. Kota Tebingtinggi merupakan kota
yang dikenal dengan kulinernya yang menggoda selera.
Pergilah
Ke Danau Laut Tador
Danau Laut Tador
terletak di Kec. Sei Suka Kab. Batubara. Dari kota Tebingtinggi, kawasan wisata
yang sedang jadi perhatian Pemkab Batubara ini bisa ditempuh dalam tempo sekira
30 menit menuju Kisaran. Sampai di Simpang Pelanggiran, arahkan kenderaan
menuju Kebun Laut Tador. Lalu bertanyalah kepada penduduk, mereka pasti akan
menunjukkan lokasi danau penuh cerita ‘misteri’ itu. Jalan menuju ke arah sana
relatif bagus, karena sudah diaspal. Namun, jika ingin menikmati suasana
lintasan perkebunan, bisa juga melalui kota Tebingtinggi menuju ke Kebun Paya
Pinang Mendaris hingga Laut Tador.
Danau
ini berada di dalam HGU Kebun Laut Tador, diperkirakan luasnya sekira 8 Ha.
Danau Laut Tador merupakan kawasan konservasi, sehingga di sekitar danau itu,
kita bisa menikmati berbagai jenis flora berusia puluhan hingga ratusan tahun.
Demikian pula dengan faunanya yang masih terpelihara. Di sekitar danau, kita bisa
melihat aneka burung berterbangan di pepohonan tepian danau. Berbagai jenis
ikan asli Danau Laut Tador juga bisa dilihat pengunjung, disamping ikan-ikan
yang sengaja dimasukkan ke dalam habitat danau. Bagi mereka yang hobi
memancing, danau ini menjanjikan kesenangan alamiah dengan keaneka ragaman
jenis ikannya. Namun, hingga kini masih ada larangan untuk mandi di danau itu,
karena kedalaman danau yang belum bisa dijangkau.
Saat ini, Pemkab
Batubara dan masyarakat sekitar mulai menyadari potensi danau ini guna
membangkitkan ekonomi wilayah sekitarnya. Sehingga mulai ada upaya penataan
memperindah kawasan tepian danau. Akses jalan lintasan menuju tepian danau
telah dibuka, meski terasa kurang maksimal. Belakangan, elemen masyarakat
melakukan pengelolaan atas kawasan itu, sembari melakukan pengutipan retribusi
pada hari-hari libur terhadap pengunjung yang datang.
Danau Laut Tador,
adalah danau yang sejak dulu menyimpan ‘misteri’ dan menjadi ingatan abadi
masyarakat di sekitarnya. Dari seorang cenayang
bernama Syamsuddin, warga Dusun 2 Desa Laut Tador, penulis mendapatkan cerita
keberadaan danau itu di masa lalu.
Alkisah, di zaman dulu
Danau Laut Tador merupakan perkampungan yang dihuni masyarakat etnis Simalungun
bermarga Saragih. Di kampung itu, hiduplah seorang gadis remaja bernama Tador
beserta keluarganya. Suatu hari, penguasa kampung itu mengadakan pesta
perkawinan untuk anak mereka. Pesta perkawinan akan dilakukan meriah selama
beberapa hari dan beberapa malam. Keluarga Tador turut diundang ke pesta itu.
Gadis remaja bernama Tador pun sangat bersuka cita ingin ikut dalam kemeriahan
pesta.
Namun, pada hari pesta
dimulai, usai bekerja di lading Tador pun tertidur karena lelah, sehingga
keluarganya tidak membawanya ke pesta perkawinan penguasa kampong itu. Ketika
Tador bangun, dia menemukan rumah dalam keadaan sunyi, karena keluarganya pergi
undangan. Masgul lah hati Tador, sehingga dia menangis sejadi-jadinya di atas
jerami padi yang baru dia panen. Tak hanya itu, saat menangis Tador mengiringinya
dengan sumpah serapah. Akibatnya, air mata Tador menggenangi jerami padi yang
makin lama makin banyak dan membesar. Akhirnya, air mata Tador itu berubah
menjadi genangan air bak laut, sehingga menenggelamkan kampung itu. Masyarakat
belakangan menamai kampung tenggelam itu sebagai Laut Tador.
Cerita lain di luar
alam manusia. Danau Laut Tador adalah kawasan yang dihuni banyak kerajaan ghaib
dari bangsa Bunian. Di Danau Laut Tador dari dasar danau hingga permukaannya
ada tujuh kerajaan besar makhluk halus. Tujuh kerajaan ghaib itu membawahi 42
kerajaan lainnya dari berbagai etnis di sekitar kawasan itu. Konfederasi
kerajaan-kerajaan ghaib itu, dipimpin Kerajaan Kalua. Kerajaan Kalua, adalah
kerajaan ghaib berasal dari sungai Barito, Kalimantan. Pusat kerajaan ini
berada pada pulau di tengah Danau Laut Tador.
Konfederasi kerajaan-kerajaan
ghaib itu akan bermusyawarah pada saat bulan purnama setiap bulannya. Maka,
pada saat pertemuan itulah, orang sering melhat penampakan adanya ular besar di
ditengah danau. Namun, kerajaan-kerajaan ghaib itu tidak mengganggu pendatang,
sepanjang mereka tidak melakukan hal-hal yang dipantangkan, misalnya meminum
minuman keras atau berbuat mesum di sekitar danau.
Danau Laut Tador jika
ditata dan dikelola dengan baik, akan menjadi salah satu ikon wisata Kab.
Batubara, disamping kawasan wisata tepian pantai, seperti Pantai Merdeka.
Dipastikan, jika banyak wisatawan berkunjung ke sana, kota Tebingtinggi akan
kecipratan limpahan rejekinya.
Pemandian
Putri Nagur
Pemandian Putri Nagur begitu namanya. Pemandian alamiah ini berada di aliran Bah Kuliat, di Desa Tinokkah, Kec. Sipispis, Kab. Serdang Bedagai. Pemandian ini, cocok untuk mereka yang menyukai kesejukan, kejernihan air sungai pegunungan, pemandangan alam dengan jejeran pegunungan Simbolon dan bentangan persawahan yang eksotis. Semua itu, dinikmati tanpa harus membayar. Di musim penghujan, debit air di pemandian Putri Nagur akan penuh dan itu memberi sensasi tersendiri bagi pengunjungnya.
Pemilik lahan pemandian Putri Nagur S. Damanik, mengatakan lokasi pemandian ini dinamakan demikian, karena dulunya wilayah ini masuk dalam Kerajaan Nagur. Kerajaan Nagur disebut-sebut sebagai kerajaan tertua etnis Simalungun, sekira abad 5-11 M. Pusat kerajaan ini berada di Naga Raja berjarak hanya sekira seribu meter dari lokasi pemandian. Kini situs pusat kerajaan itu telah ditemukan berada di hilir dari pemandian Putri Nagur.
Pemandian Putri Nagur begitu namanya. Pemandian alamiah ini berada di aliran Bah Kuliat, di Desa Tinokkah, Kec. Sipispis, Kab. Serdang Bedagai. Pemandian ini, cocok untuk mereka yang menyukai kesejukan, kejernihan air sungai pegunungan, pemandangan alam dengan jejeran pegunungan Simbolon dan bentangan persawahan yang eksotis. Semua itu, dinikmati tanpa harus membayar. Di musim penghujan, debit air di pemandian Putri Nagur akan penuh dan itu memberi sensasi tersendiri bagi pengunjungnya.
Pemilik lahan pemandian Putri Nagur S. Damanik, mengatakan lokasi pemandian ini dinamakan demikian, karena dulunya wilayah ini masuk dalam Kerajaan Nagur. Kerajaan Nagur disebut-sebut sebagai kerajaan tertua etnis Simalungun, sekira abad 5-11 M. Pusat kerajaan ini berada di Naga Raja berjarak hanya sekira seribu meter dari lokasi pemandian. Kini situs pusat kerajaan itu telah ditemukan berada di hilir dari pemandian Putri Nagur.
Bah Kuliat adalah salah
satu anak Bah Bolon yang di hilirnya disebut Sungai Padang. Jika pengunjung tak
cuma ingin menikmati sejuknya pemandian Putri Nagur, bisa datang ke Ancol,
pemandian yang berada di Desa Buluh Duri, Kec. Sipispis untuk kegiatan rafting. Beberapa tahun belakangan
pesona jalur Bah Bolon bisa dinikmati pengunjung. Caranya, pengunjung bisa
mendaftar pada pengelola rafting Bah Bolon, yakni ‘Sei Bah Bolon Whitewater Rafting’ yang memberikan jasa profesional
untuk menikmati kegiatan itu. Cukup mengeluarkan dana Rp750 ribu/orang atau
sesuai kesepakatan, pengunjung berkelompok maupun keluarga bisa menikmati
liku-liku Bah Bolon.
Di kawasan Bah Bolon
juga ada pemandian alam yang dikelola secara profesional, yakni ‘Pemandian Batu
Nongol’ yang sejak bertahun-tahun lalu telah menarik minat masyarakat luas dari
berbagai daerah. Pemandian ini tak kalah
pesonanya dengan Bukit Lawang, disamping berbagai jenis permainan yang
disediakan pengelolanya. Tiket masuk hanya Rp15 ribu/orang yang dinilai wajar
untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada.
Semua kegiatan wisata
di Bah Bolon baik yang gratis hingga yang harus berkocek tebal, telah dikenal
luas keseluruh negeri. Namun, untuk pengunjung dari luar daerah mereka akan
kesulitan dengan penginapan, sehingga harus pergi ke Medan. Ini menjadi peluang
bagi kota Tebingtinggi yang hanya berjarak sekira 24 km dari tempat itu.
Pesona
Tinggi Raja
Siapa yang tak kenal
dengan Tinggi Raja. Kawasan yang memadukan pesona bukit kapur, air panas serta
hutan konservasi yang berada di Kec. Silau Kahaean, Kab. Simalungun itu sudah
demikian terkenal, karena banyak media massa nasional yang menyiarkan suasana
magis kawasan itu. Tinggi Raja berjarak sekira 60 km dari kota Tebingtinggi.
Dari kota Tebingtinggi, pengunjung menuju jalan alternatif kota
Tebingtinggi-Dolok Masihul-Galang. Namun, tiba di Simpang Kerapuh, arah
kenderaan belok kiri. Kemudian, nikmatilah jalan kebupaten yang masih sulit
untuk dilintasi oleh mobil. Namun bagi para ‘petualang’ sejati mereka akan menyusuri
jalan itu dengan kenikmatan tersendiri.
Banyak legenda sdi
seputar Tinggi Raja ini. Salah satu yang terkenal adalah cerita yang dikisahkan
Opung Saragih yang mengaku sebagai juru kunc kawasan suaka alam dan hutan
konsrvasi ini. Opung Saragih mengisahkan, dulu di daerah itu tinggallah seorang
raja yang memiliki banyak rakyat disertai jabolon (pelayan istana). Raja ini
memiliki soerang puteri cantik jelita. Kecantikannya, membuat banyak pria terpesona.
Sehingga raja memingit puterinya ini dengan cara tidak membolehkannya bergaul.
Seluruh kebutuhan di puteri dipenuhi sang raja dengan memberinya pelayan dan
seorang nenek (oppung) yang memenuhi seluruh keinginannya. Pada akhirnya sang
puteri menjadi manja.
Di kerajaan itu ada
kebiasaan adat, usai memanen padi di sawah, penduduk melakukan pesta meriah
dengan cara menari, menyanyi, serta berdengkerama dengan sesama, khususnya muda
mudi. Namun, pesta itu terlarang untuk puteri raja. Larangan itu membuat sedih
sang puteri, setiap kali ada pesta adat. Pada pesta tahun itu, dengan perasaan
kecewa sang puteri kemudian menulis surat kepada ayahanda raja dan mengirimnya
melalui seekor burung.
Melihat suasana sedih
yang dialami sang puteri, si oppung kemudian berinisiatif membuat pesta di
kediaman sang puteri. Pesta itu berlangsung meriah dan dihadiri rakyat di
sekitar kediaman sang puteri, namun pesta itu tak dketahui raja. Akan halnya
raja, saat pesta teringat pada ibu dan puterinya. Kemudian, dia mengirimkan makanan
daging kepada keduanya, melalui jabolon (pelayan). Di perjalanan, ternyata
jabolon itu memakan daging yang dikirimkan dan hanya menyisakan tulang. Daging
itu kemudian diganti dengan dagingkucing. Tulang-tulang dan daging kucing
itulah kemudian yang sampai kepada oppung dan sang puteri.
Betapa terkejutnya oppung
dan sang puteri, karena tak menyangka raja telah memperlakukan ibu dan anaknya
sendiri secara tidak pantas. Keduanya merasa sedih yang teramat sangat, bahkan
para dayang pengiring ikut masygul dengan kenyataan itu. Menyadari hal itu,
oppung kemudian mengajak semuanya untuk kembaili bernyanyi dan bersuka ria,
seolah-olah menerima dengan senang hati pemberian raja. Salah satu nyanyian
yang terus mereka sanandungkan adalah ‘manong-nong
(tengelamlah) tinggi raja’ hingga
menjelang pagi hari.
Tanpa mereka sadari
nyanyian itu ternyata menjadi kutukan. Secara perlahan dari perut bumi membuncah air panas berbau belerang serta
kapur berwarna-warni. Akhirnya air panas dan kapur itu menenggelamkan kampung
raja. Raja yang belum sadar dengan kejadian itu, masih melanjutkan bercocok
tanam, hingga burung yang dkirim sang puteri hinggap di pundaknya. Membaca
surat itu, raja dan permaisuri segera pulang ke kampong, tapi hanya menemukan
kampung yang tenggelam. Sesal dengan keadaan itu, mereka pun masuk ke dalam air
dan lenyap ditelan bumi. Hingga kini, kucing menjadi hewan keramat, karena
dipandang sebagai sebab hilangnya desa tinggi raja.
Water
Boom Ala Tebingtinggi
Ada
sejumlah tempat pemandian yang dikelola sejumlah pengusaha dilengkap dengan
alat permainan water boom. Pemandian itu, menjawab kesukaan warga kota
Tebingtinggi terhadap air di masa lalu, karena aliran beberapa sungai yang
selama ini jadi tempat mereka mandi secara alamiah.
Sejumlah
pemandian yang banyak dikunjungi masyarakat dalam dan luar kota, adalah, water
boom Gundaling di Jalan Sukarno-Hatta, Kel. Tambangan, Kec. Padang Hilir. Water
boom itu menjadi lokasi kunjungan di hari libur. Ada juga kolam renang Pondok
Kencana yang berdekatan dengan water boom Gundaling. Kolam renang Pondok
Kencana itu, jadi tempat penggemar renang melepas hobinya.
Selain
itu, ada juga kolam renang ‘Bayu Lagoon’ di Jalan Gatot Subroto, Kel. Pabatu,
Kec. Padang Hulu. Bayu Lagoon menjadi tempat melepas lelah bagi masyarakat yang
melintasi atau yang mengunjungi kota Tebingtinggi. Bayu Lagoon dikategorikan
sebagai tempat rekreasi yanglengkap, karena selain kolam renang juga dilengkapi
dengan rumah makan yang dilengkapi ruang pertemuan dan mushalla.
Sebelum
sampai di Bayu Lagoon, Anda bisa singgah di pemandian Lubuk Indah di Kel. Lubuk
Raya. Pemandian itu dilengkapi dengan arena memancing bagi mereka yang hobi
dengan kegiatan itu.
Kuliner
Pembangkit Selera
Banyak warga luar kota
yang datang ke kota Tebingtinggi, menegaskan bahwa makanan alias kuliner di
kota itu umumnya lezat dan enak untuk disantap. Segala macam jenis panganan
yang dijual para pedagang diakui sebagai makanan yang sudah pernah dirasakan,
berikutnya akan ketagihan
Lemang, ada jenis
makanan berbahan dasar pulut dicampur santan dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian
dimasukkan ke dalam bambu, kemudian dibakar, merupakan makanan tradisional yang
jadi trademark kota. ‘Lemang Batok’
yang terletak di persimpangan Jalan KHA Dahlan dan Jalan Suprapto, sejak lama
menjadi lemang paling terkenal. Tidak lengkap rasanya melintasi kota
Tebingtinggi, jika belum menikmati ‘lemang batok’ itu. Meski harganya relatif
di atas rata-rata harga lemang lainnya, tapi penggemar lemang akan datang ke
simpang Cang A Fie itu untuk membeli lemang asli Tebingtinggi.
Belakangan, panganan
lain yang juga sudah ‘mendunia’ adalah roti kacang. Roti kacang merupakan
produk makanan yang kini memasuki masa booming. Bermula dari roti kacang cap
‘Rajawali’ yang diproduksi salah seorang
warga etnis Tionghoa. Kini berbagai merek roti kacang bermunculan meramaikan
kuliner satu ini. Roti kacang yang terbuat dari tepung terigu dengan isi
didalam dari berbagai jenis kacang, menjadi terkenal sebagai buah tangan kota
Tebingtinggi. Hampir semua toko oleh-oleh dan P&D di kota Tebingtinggi
menjual roti kacang, bahkan roti itu juga dijajakan di kabupaten dan kota
sekitar Tebingtinggi.
Hal yang sulit untuk
dilupakan para pengunjung yang datang ke kota Tebingtinggi, adalah kedai nasi
gerobak yang menyebar di berbagai jalan di inti kota dan pinggiran kota. Kedai
nasi gerobak ini menjadi andalan kuliner kota Tebingtinggi. Umumnya, para pedagang nasi gerobak ini,
adalah ‘urang awak’ (Minangkabau) yang terkenal dengan makanannya yang lezat.
Kedai nasi gerobak itu, mulai buka sekira pukul 18.00 dan akan diserbu
pengunjung hingga pukul 24.00. Racikan rasa dari berbagai masak urang awak itu
tersedia, mulai dari racikan Minang Pesisir (Pariaman) hingga Minang Darek
(Bukittinggi, Maninjau, Solok dan Payakumbuh). Jenis racikan makanan nasi
gerobak kedua kelompo Minang itu berbeda. Racikan itulah yang memperkaya
kuliner malam kota Tebingtinggi. Kuliner mala mini, telah mapan dan tergantung
Pemko Tebingtinggi untuk membangun sarana dan prasarana bagi pengembangan
uliner maam itu.
Beberapa buah tangan
lain juga tengah menggeliat. Misalnya, berbagai hasil kerajinan tangan dari
pengusaha kerajinan kota Tebingtinggi. Bahkan, dalam beberapa tahun belakangan,
juga telah diproduksi batik khas Tebingtinggi, diprakarsai Diskouperindag. Kerajinan
lain yang telah dipasarkan, misalnya sepatu, tas, dasi, bunga hias, alat
pembersih serta sejumlah produksi kerajinan rumahan lainnya.
Dengan adanya MP3EI di
Sungai Mangkei, peabuhan bebas Kuala Tanjung dan pusat karet di Sei Bamban di
masa depan, kota Tebingtinggi akan menjadi tumpuan para pendatang. Kota ini
memiliki modal yang kuat dari segi sumber daya manusia dan kreatifitas
warganya. Persoalannya kemudian, sejauh mana kita mampu responsif terhadap pola
arus pergerakan pembangunan itu nantinya. Wallah
a’lamu bi asshawab. Abdul Khalik
2 comments for "Wisata Murah dan Meriah, Datanglah Ke Tebingtinggi !"