----iklan---- Wisata Murah dan Meriah, Datanglah Ke Tebingtinggi ! - JEJAK KHALIK
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wisata Murah dan Meriah, Datanglah Ke Tebingtinggi !


MENDENGAR nama kota Tebingtinggi, banyak orang beranggapan kota itu hanya kota lintasan yang tak memiliki lokasi wisata. Meski di kota itulah titik pisah antara jalur lintas Sumatera bagian timur dan bagian tengah jika pengendera keluar dari arah utara (Medan) menuju arah selatan Sumatera, tepatnya berada di Simpang Beo. Sejak lama, Pemerintah Kota Tebingtinggi pun bagai tak peduli dengan dunia pariwisata, karena beranggapan tak ada yang bisa dijual sebagai daya tarik wisata. Hotel dan penginapan sebagai sarana penting sejak lama tidak ada yang representatif, karena memang belum ada investor yang berminat.
            Tapi beberapa tahun belakangan, seiring dengan terjadinya pemekaran wilayah di sekitar kota Tebingtinggi, yakni pemekaran Kab. Serdang Bedagai, Kab Batubara dan tak lama lagi akan hadir Kab. Simalungun Hataran, pariwisata di wilayah pemekaran itu mulai menggeliat. Itu berarti ada peluang, kota Tebingtinggi bakal kecipratan. Kini beberapa hotel dan penginapan mulai tumbuh di kota Tebingtinggi. Itu menunjukkan adanya naluri pengusaha melihat peluang dunia pariwisata mulai menggeliat di sekitar kota Tebingtinggi.
            Laporan kali ini mencoba untuk menginformasikan sejumlah kawasan wisata murah di sekitar kota Tebingtinggi, juga termasuk beberapa kawasan wisata yang ada di dalam kota disertai dengan wisata kulinernya. Kota Tebingtinggi merupakan kota yang dikenal dengan kulinernya yang menggoda selera.
Pergilah Ke Danau Laut Tador
            Danau Laut Tador terletak di Kec. Sei Suka Kab. Batubara. Dari kota Tebingtinggi, kawasan wisata yang sedang jadi perhatian Pemkab Batubara ini bisa ditempuh dalam tempo sekira 30 menit menuju Kisaran. Sampai di Simpang Pelanggiran, arahkan kenderaan menuju Kebun Laut Tador. Lalu bertanyalah kepada penduduk, mereka pasti akan menunjukkan lokasi danau penuh cerita ‘misteri’ itu. Jalan menuju ke arah sana relatif bagus, karena sudah diaspal. Namun, jika ingin menikmati suasana lintasan perkebunan, bisa juga melalui kota Tebingtinggi menuju ke Kebun Paya Pinang Mendaris hingga Laut Tador.
            Danau ini berada di dalam HGU Kebun Laut Tador, diperkirakan luasnya sekira 8 Ha. Danau Laut Tador merupakan kawasan konservasi, sehingga di sekitar danau itu, kita bisa menikmati berbagai jenis flora berusia puluhan hingga ratusan tahun. Demikian pula dengan faunanya yang masih terpelihara. Di sekitar danau, kita bisa melihat aneka burung berterbangan di pepohonan tepian danau. Berbagai jenis ikan asli Danau Laut Tador juga bisa dilihat pengunjung, disamping ikan-ikan yang sengaja dimasukkan ke dalam habitat danau. Bagi mereka yang hobi memancing, danau ini menjanjikan kesenangan alamiah dengan keaneka ragaman jenis ikannya. Namun, hingga kini masih ada larangan untuk mandi di danau itu, karena kedalaman danau yang belum bisa dijangkau.
Saat ini, Pemkab Batubara dan masyarakat sekitar mulai menyadari potensi danau ini guna membangkitkan ekonomi wilayah sekitarnya. Sehingga mulai ada upaya penataan memperindah kawasan tepian danau. Akses jalan lintasan menuju tepian danau telah dibuka, meski terasa kurang maksimal. Belakangan, elemen masyarakat melakukan pengelolaan atas kawasan itu, sembari melakukan pengutipan retribusi pada hari-hari libur terhadap pengunjung yang datang.
Danau Laut Tador, adalah danau yang sejak dulu menyimpan ‘misteri’ dan menjadi ingatan abadi masyarakat di sekitarnya. Dari seorang cenayang bernama Syamsuddin, warga Dusun 2 Desa Laut Tador, penulis mendapatkan cerita keberadaan danau itu di masa lalu.
Alkisah, di zaman dulu Danau Laut Tador merupakan perkampungan yang dihuni masyarakat etnis Simalungun bermarga Saragih. Di kampung itu, hiduplah seorang gadis remaja bernama Tador beserta keluarganya. Suatu hari, penguasa kampung itu mengadakan pesta perkawinan untuk anak mereka. Pesta perkawinan akan dilakukan meriah selama beberapa hari dan beberapa malam. Keluarga Tador turut diundang ke pesta itu. Gadis remaja bernama Tador pun sangat bersuka cita ingin ikut dalam kemeriahan pesta.
Namun, pada hari pesta dimulai, usai bekerja di lading Tador pun tertidur karena lelah, sehingga keluarganya tidak membawanya ke pesta perkawinan penguasa kampong itu. Ketika Tador bangun, dia menemukan rumah dalam keadaan sunyi, karena keluarganya pergi undangan. Masgul lah hati Tador, sehingga dia menangis sejadi-jadinya di atas jerami padi yang baru dia panen. Tak hanya itu, saat menangis Tador mengiringinya dengan sumpah serapah. Akibatnya, air mata Tador menggenangi jerami padi yang makin lama makin banyak dan membesar. Akhirnya, air mata Tador itu berubah menjadi genangan air bak laut, sehingga menenggelamkan kampung itu. Masyarakat belakangan menamai kampung tenggelam itu sebagai Laut Tador.
Cerita lain di luar alam manusia. Danau Laut Tador adalah kawasan yang dihuni banyak kerajaan ghaib dari bangsa Bunian. Di Danau Laut Tador dari dasar danau hingga permukaannya ada tujuh kerajaan besar makhluk halus. Tujuh kerajaan ghaib itu membawahi 42 kerajaan lainnya dari berbagai etnis di sekitar kawasan itu. Konfederasi kerajaan-kerajaan ghaib itu, dipimpin Kerajaan Kalua. Kerajaan Kalua, adalah kerajaan ghaib berasal dari sungai Barito, Kalimantan. Pusat kerajaan ini berada pada pulau di tengah Danau Laut Tador.
Konfederasi kerajaan-kerajaan ghaib itu akan bermusyawarah pada saat bulan purnama setiap bulannya. Maka, pada saat pertemuan itulah, orang sering melhat penampakan adanya ular besar di ditengah danau. Namun, kerajaan-kerajaan ghaib itu tidak mengganggu pendatang, sepanjang mereka tidak melakukan hal-hal yang dipantangkan, misalnya meminum minuman keras atau berbuat mesum di sekitar danau.
Danau Laut Tador jika ditata dan dikelola dengan baik, akan menjadi salah satu ikon wisata Kab. Batubara, disamping kawasan wisata tepian pantai, seperti Pantai Merdeka. Dipastikan, jika banyak wisatawan berkunjung ke sana, kota Tebingtinggi akan kecipratan limpahan rejekinya.
Pemandian Putri Nagur
Pemandian Putri Nagur begitu namanya. Pemandian alamiah ini berada di aliran Bah Kuliat, di Desa Tinokkah, Kec. Sipispis, Kab. Serdang Bedagai. Pemandian ini, cocok untuk mereka yang menyukai kesejukan, kejernihan air sungai pegunungan, pemandangan alam dengan jejeran pegunungan Simbolon dan bentangan persawahan yang eksotis. Semua itu, dinikmati tanpa harus membayar. Di musim penghujan, debit air di pemandian Putri Nagur akan penuh dan itu memberi sensasi tersendiri bagi pengunjungnya.
Pemilik lahan pemandian Putri Nagur S. Damanik, mengatakan lokasi pemandian ini dinamakan demikian, karena dulunya wilayah ini masuk dalam Kerajaan Nagur. Kerajaan Nagur disebut-sebut sebagai kerajaan tertua etnis Simalungun, sekira abad 5-11 M. Pusat kerajaan ini berada di Naga Raja berjarak hanya sekira seribu meter dari lokasi pemandian. Kini situs pusat kerajaan itu telah ditemukan berada di hilir dari pemandian Putri Nagur.
Bah Kuliat adalah salah satu anak Bah Bolon yang di hilirnya disebut Sungai Padang. Jika pengunjung tak cuma ingin menikmati sejuknya pemandian Putri Nagur, bisa datang ke Ancol, pemandian yang berada di Desa Buluh Duri, Kec. Sipispis untuk kegiatan rafting. Beberapa tahun belakangan pesona jalur Bah Bolon bisa dinikmati pengunjung. Caranya, pengunjung bisa mendaftar pada pengelola rafting Bah Bolon, yakni ‘Sei Bah Bolon Whitewater Rafting’ yang memberikan jasa profesional untuk menikmati kegiatan itu. Cukup mengeluarkan dana Rp750 ribu/orang atau sesuai kesepakatan, pengunjung berkelompok maupun keluarga bisa menikmati liku-liku Bah Bolon.
Di kawasan Bah Bolon juga ada pemandian alam yang dikelola secara profesional, yakni ‘Pemandian Batu Nongol’ yang sejak bertahun-tahun lalu telah menarik minat masyarakat luas dari berbagai daerah.  Pemandian ini tak kalah pesonanya dengan Bukit Lawang, disamping berbagai jenis permainan yang disediakan pengelolanya. Tiket masuk hanya Rp15 ribu/orang yang dinilai wajar untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada.
Semua kegiatan wisata di Bah Bolon baik yang gratis hingga yang harus berkocek tebal, telah dikenal luas keseluruh negeri. Namun, untuk pengunjung dari luar daerah mereka akan kesulitan dengan penginapan, sehingga harus pergi ke Medan. Ini menjadi peluang bagi kota Tebingtinggi yang hanya berjarak sekira 24 km dari tempat itu.

Pesona Tinggi Raja
Siapa yang tak kenal dengan Tinggi Raja. Kawasan yang memadukan pesona bukit kapur, air panas serta hutan konservasi yang berada di Kec. Silau Kahaean, Kab. Simalungun itu sudah demikian terkenal, karena banyak media massa nasional yang menyiarkan suasana magis kawasan itu. Tinggi Raja berjarak sekira 60 km dari kota Tebingtinggi. Dari kota Tebingtinggi, pengunjung menuju jalan alternatif kota Tebingtinggi-Dolok Masihul-Galang. Namun, tiba di Simpang Kerapuh, arah kenderaan belok kiri. Kemudian, nikmatilah jalan kebupaten yang masih sulit untuk dilintasi oleh mobil. Namun bagi para ‘petualang’ sejati mereka akan menyusuri jalan itu dengan kenikmatan tersendiri.
Banyak legenda sdi seputar Tinggi Raja ini. Salah satu yang terkenal adalah cerita yang dikisahkan Opung Saragih yang mengaku sebagai juru kunc kawasan suaka alam dan hutan konsrvasi ini. Opung Saragih mengisahkan, dulu di daerah itu tinggallah seorang raja yang memiliki banyak rakyat disertai jabolon (pelayan istana). Raja ini memiliki soerang puteri cantik jelita. Kecantikannya, membuat banyak pria terpesona. Sehingga raja memingit puterinya ini dengan cara tidak membolehkannya bergaul. Seluruh kebutuhan di puteri dipenuhi sang raja dengan memberinya pelayan dan seorang nenek (oppung) yang memenuhi seluruh keinginannya. Pada akhirnya sang puteri menjadi manja.
Di kerajaan itu ada kebiasaan adat, usai memanen padi di sawah, penduduk melakukan pesta meriah dengan cara menari, menyanyi, serta berdengkerama dengan sesama, khususnya muda mudi. Namun, pesta itu terlarang untuk puteri raja. Larangan itu membuat sedih sang puteri, setiap kali ada pesta adat. Pada pesta tahun itu, dengan perasaan kecewa sang puteri kemudian menulis surat kepada ayahanda raja dan mengirimnya melalui seekor burung.
Melihat suasana sedih yang dialami sang puteri, si oppung kemudian berinisiatif membuat pesta di kediaman sang puteri. Pesta itu berlangsung meriah dan dihadiri rakyat di sekitar kediaman sang puteri, namun pesta itu tak dketahui raja. Akan halnya raja, saat pesta teringat pada ibu dan puterinya. Kemudian, dia mengirimkan makanan daging kepada keduanya, melalui jabolon (pelayan). Di perjalanan, ternyata jabolon itu memakan daging yang dikirimkan dan hanya menyisakan tulang. Daging itu kemudian diganti dengan dagingkucing. Tulang-tulang dan daging kucing itulah kemudian yang sampai kepada oppung dan sang puteri.
Betapa terkejutnya oppung dan sang puteri, karena tak menyangka raja telah memperlakukan ibu dan anaknya sendiri secara tidak pantas. Keduanya merasa sedih yang teramat sangat, bahkan para dayang pengiring ikut masygul dengan kenyataan itu. Menyadari hal itu, oppung kemudian mengajak semuanya untuk kembaili bernyanyi dan bersuka ria, seolah-olah menerima dengan senang hati pemberian raja. Salah satu nyanyian yang terus mereka sanandungkan adalah ‘manong-nong (tengelamlah) tinggi raja’ hingga menjelang pagi hari.
Tanpa mereka sadari nyanyian itu ternyata menjadi kutukan. Secara perlahan dari perut bumi  membuncah air panas berbau belerang serta kapur berwarna-warni. Akhirnya air panas dan kapur itu menenggelamkan kampung raja. Raja yang belum sadar dengan kejadian itu, masih melanjutkan bercocok tanam, hingga burung yang dkirim sang puteri hinggap di pundaknya. Membaca surat itu, raja dan permaisuri segera pulang ke kampong, tapi hanya menemukan kampung yang tenggelam. Sesal dengan keadaan itu, mereka pun masuk ke dalam air dan lenyap ditelan bumi. Hingga kini, kucing menjadi hewan keramat, karena dipandang sebagai sebab hilangnya desa tinggi raja.
Water Boom Ala Tebingtinggi
            Ada sejumlah tempat pemandian yang dikelola sejumlah pengusaha dilengkap dengan alat permainan water boom. Pemandian itu, menjawab kesukaan warga kota Tebingtinggi terhadap air di masa lalu, karena aliran beberapa sungai yang selama ini jadi tempat mereka mandi secara alamiah.
            Sejumlah pemandian yang banyak dikunjungi masyarakat dalam dan luar kota, adalah, water boom Gundaling di Jalan Sukarno-Hatta, Kel. Tambangan, Kec. Padang Hilir. Water boom itu menjadi lokasi kunjungan di hari libur. Ada juga kolam renang Pondok Kencana yang berdekatan dengan water boom Gundaling. Kolam renang Pondok Kencana itu, jadi tempat penggemar renang melepas hobinya.
            Selain itu, ada juga kolam renang ‘Bayu Lagoon’ di Jalan Gatot Subroto, Kel. Pabatu, Kec. Padang Hulu. Bayu Lagoon menjadi tempat melepas lelah bagi masyarakat yang melintasi atau yang mengunjungi kota Tebingtinggi. Bayu Lagoon dikategorikan sebagai tempat rekreasi yanglengkap, karena selain kolam renang juga dilengkapi dengan rumah makan yang dilengkapi ruang pertemuan dan mushalla.
            Sebelum sampai di Bayu Lagoon, Anda bisa singgah di pemandian Lubuk Indah di Kel. Lubuk Raya. Pemandian itu dilengkapi dengan arena memancing bagi mereka yang hobi dengan kegiatan itu.

Kuliner Pembangkit Selera
Banyak warga luar kota yang datang ke kota Tebingtinggi, menegaskan bahwa makanan alias kuliner di kota itu umumnya lezat dan enak untuk disantap. Segala macam jenis panganan yang dijual para pedagang diakui sebagai makanan yang sudah pernah dirasakan, berikutnya akan ketagihan
Lemang, ada jenis makanan berbahan dasar pulut dicampur santan dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam bambu, kemudian dibakar, merupakan makanan tradisional yang jadi trademark kota. ‘Lemang Batok’ yang terletak di persimpangan Jalan KHA Dahlan dan Jalan Suprapto, sejak lama menjadi lemang paling terkenal. Tidak lengkap rasanya melintasi kota Tebingtinggi, jika belum menikmati ‘lemang batok’ itu. Meski harganya relatif di atas rata-rata harga lemang lainnya, tapi penggemar lemang akan datang ke simpang Cang A Fie itu untuk membeli lemang asli Tebingtinggi.
Belakangan, panganan lain yang juga sudah ‘mendunia’ adalah roti kacang. Roti kacang merupakan produk makanan yang kini memasuki masa booming. Bermula dari roti kacang cap ‘Rajawali’ yang diproduksi  salah seorang warga etnis Tionghoa. Kini berbagai merek roti kacang bermunculan meramaikan kuliner satu ini. Roti kacang yang terbuat dari tepung terigu dengan isi didalam dari berbagai jenis kacang, menjadi terkenal sebagai buah tangan kota Tebingtinggi. Hampir semua toko oleh-oleh dan P&D di kota Tebingtinggi menjual roti kacang, bahkan roti itu juga dijajakan di kabupaten dan kota sekitar Tebingtinggi.
Hal yang sulit untuk dilupakan para pengunjung yang datang ke kota Tebingtinggi, adalah kedai nasi gerobak yang menyebar di berbagai jalan di inti kota dan pinggiran kota. Kedai nasi gerobak ini menjadi andalan kuliner kota Tebingtinggi.  Umumnya, para pedagang nasi gerobak ini, adalah ‘urang awak’ (Minangkabau) yang terkenal dengan makanannya yang lezat. Kedai nasi gerobak itu, mulai buka sekira pukul 18.00 dan akan diserbu pengunjung hingga pukul 24.00. Racikan rasa dari berbagai masak urang awak itu tersedia, mulai dari racikan Minang Pesisir (Pariaman) hingga Minang Darek (Bukittinggi, Maninjau, Solok dan Payakumbuh). Jenis racikan makanan nasi gerobak kedua kelompo Minang itu berbeda. Racikan itulah yang memperkaya kuliner malam kota Tebingtinggi. Kuliner mala mini, telah mapan dan tergantung Pemko Tebingtinggi untuk membangun sarana dan prasarana bagi pengembangan uliner maam itu.
Beberapa buah tangan lain juga tengah menggeliat. Misalnya, berbagai hasil kerajinan tangan dari pengusaha kerajinan kota Tebingtinggi. Bahkan, dalam beberapa tahun belakangan, juga telah diproduksi batik khas Tebingtinggi, diprakarsai Diskouperindag. Kerajinan lain yang telah dipasarkan, misalnya sepatu, tas, dasi, bunga hias, alat pembersih serta sejumlah produksi kerajinan rumahan lainnya.
Dengan adanya MP3EI di Sungai Mangkei, peabuhan bebas Kuala Tanjung dan pusat karet di Sei Bamban di masa depan, kota Tebingtinggi akan menjadi tumpuan para pendatang. Kota ini memiliki modal yang kuat dari segi sumber daya manusia dan kreatifitas warganya. Persoalannya kemudian, sejauh mana kita mampu responsif terhadap pola arus pergerakan pembangunan itu nantinya. Wallah a’lamu bi asshawab. Abdul Khalik




             

2 comments for "Wisata Murah dan Meriah, Datanglah Ke Tebingtinggi !"

Unknown 7 October 2015 at 22:20 Delete Comment
Lata puteri Nagur tampak menarik
Unknown 7 October 2015 at 22:21 Delete Comment
Lata puteri Nagur tampak menarik